Cerita Mesum Dewasa Hangatnya Mertuaku Yang Binal Bagian 5

Cerita Mesum Dewasa Hangatnya Mertuaku Yang Binal Bagian 5 - Dalam beberapa detik akhirnya Vagina Siska mulai agak melonggar dan terasa tidak terlalu sempit lagi, dan akhirnya bisa menerima penisku seutuhnya di dalam vaginanya. Tubuhnya mulai mengikuti irama hentakan penetrasiku maju dan mundur.

Tiap gerakan kami nikmati dengan penuh konsentrasi dan tiap gerakan juga menciptakan bunyi seperti tepukan atara basahnya kulit yang beradu akibat benturan demi benturan yang tercipta, menambahkan sensasi persetubuhan tabu yang sangat terlarang ini makin nikmat dan tidak ternilai keindahannya, antara diriku dan Ibu Mertuaku.





Melihat kebawah, kearah Tubuh Ibu Mertuaku yang sangat menggoda, aku merasakan suatu nafsu dari gairah keintiman yang mendadak secara tiba2 muncul untuk mencium Ibu Mertuaku. Kumajukan sedikit wajahku kearah bawah searah dengan wajah Siska Sang Ibu Mertuaku.


Cerita Mesum Dewasa Hangatnya Mertuaku Yang Binal Bagian 5



Dengan posisi penisku tetap melakukan penetrasi pada vaginanya, kutatap matanya tanpa basa basi langsung kukecup bibirnya yang bergincu merah muda, kulumat bibinya dengan bibirku dengan sedotan2 penuh nafsu.

Dengan hisapan bibirku terhadap bibirnya, Ibu Mertuaku bereaksi dengan melingkarkan kedua lengannya kepunggungku dan memeluku dengan sangat erat. Siska mendekapku sangat erat penuh dengan nafsu binatang, dia membalas tiap ciuman yang kulakukan dengan penuh kegilaan.


Persetubuhan ini telah dimulai, persetubuhan yang sangat erotis sensasional dan penuh dengan kenikmatan dosa yang sangat berbirahi tinggi, antara aku dengan Ibu Mertuaku. Ku jejalkan lidahku kedalam mulutnya sampai dengan ketenggorokannya. Ibu Mertuaku membalas dengan menghisap lidahku dengan penuh nafsu.

Mata Ibu Mertuaku terpejam menikmati digauli oleh menantunya, dan mungkin dia membayangkan bahwa lidahku adalah penis yang sedang merogoh masuk ke dalam mulutnya.


Kami mencium, menghisap, menjilat dan menggoda satu sama lain. Gairah dari nafsu birahi kami mulai memuncak, suara2 desahan, keanakan, dan jeritan kami memenuhi selurh ruangan tengah, dimana tempat kami sedang bergumul.

Beberapa saat persetubuhan kami, aku merangkul erat tubuhnya dan memutar posisi kami tanpa melepaskan penetrasi antara penisku dan vaginanya. Sekarang Siska Ibu Mertuaku berada diatasku dan aku bisa melihatnya lebih liar, seperti pelacur yang sedang beraksi.


Gairah persetubuhan terus berlanjut, Siska mulai merebahkan tubunya diatas tubuhku dan mukanya bertumpu pada pundakku yang dimana wajahnya menjadi tepat disebelah pipiku, dan dia memerintahkanku untuk mencium kembali bibirnya, perintahnya langsung kulakukan dengan mendekap erat tubuhnya.


Tiba2 Siska menarik bibirnya dari bibirku, dan kembali duduk diatasku bertumpu pada lututnya. Dia sedang merasakan kenikmantan dari kerasnya batang penisku yang seutuhnya ada didalam dirinya di dalam Vaginanya yang masuk sangat dalam.

Dapat kurasakan penisku menyentuh diding rahimnya, dimana tempat Istriku Nadya dikandungnya selama 9 bulan, tetapi karena sekarang Ibu Mertuaku berada diatasku sepertinya sekarang dia ingin mengendalikan sepenuhnya Persetubuhan ini.


Dengan gayanya yang sudah pasti bagaikan pelacur tingkat tinggi, Ibu Mertuaku meremas remas kedua payudaranya dengan kedua tangannya sambil menaik turunkan badanya memompa vaginanya terhadap penisku, ketebalan penisku tenggelam dilahap oleh Vagina Ibu Mertuaku, dan aku mulai merasakan cairan Vagina Ibu Mertuaku mulai mengalir keluar melalui sela2 antara batang penisku dan bibir Vaginanya.


Aku berbaring santai saati itu penuh dengan ke relaks-an, memandang keatas kearah Ibu Mertuaku, memuaskan birahiku dengan memandangi pemandangan yang sangat luar biasa yang baru kali ini aku alami seumur hidupku, sepasang payudara wanita berumur yang masih sanagt indah bergantung dan berggoyang naik turun yang terlihat dari dalam pakaiannya yang sangat halus menerawang.


Payudaranya membuatku menjadi membayangkan sebuah gelombang, sebuah gelombang payudara yang cukup berisi dan padat yang siap timbul ke permukaan. Ku raih payudara Ibu Mertuaku itu, kuremas dengan telapak tangan ku satu demi satu.

Ku nimtai sensasi itu, impianku selama ini yang akhirnya terwujud, payudara yang indah yang masih terlihat seperti wanita yang sedang menyusi, masing sangat montok sekali dan sangat natural.


SISKA : “Iya sayang, kaya gitu, pegang terus payudara Ibu, selagi aku menaiki kamu…, akkhhhh Sayang..., Ooh… aah…. saaaayang… aku mau kamu sepenuhnya sayang, seutuhnyaaaa…, Ibu mau setiap inci-nya dari Penismu memenuhi Vaginaku…. aaarrgghhhhh!!!”.

Ibu mertuaku terlihat seperti akan mencapai klimasknya, tubuhnya tegang dan makin liar seperti binatang. Tubuh ibu mertuaku maju sedikit agak membungkuk dan memindakkan tangannya keatas dadaku dan mencengkram erat dadaku dengan cakarnya dan berpindah lagi ke lantai bersamaan dengan tubuhnya yang mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat, sangat menggebu gebu agak kasar.

Nafasnya mulai tidak teratur sering dengang kocokan Vaginanya terhadap Penisku naik dan turun, yang memang rasanya sangat luar biasa.


SISKA : “Ooohhhh… sayang… aku sebentar lagi nih… hhhuuufffff…. argghhhhhh…., sangat… sangat gak tahan nih Ibu Mertuamu…!! Buat aku puas sayang… buat aku klimaks…, setubuhilah Ibu Mertuamu yang sekarang menjadi Kelinci mu yang binal, dan puaskan pelacurmmuuuuu ini sssaaaayangg…!!”.


Ku raih lagi kedua payudaranya dengan kedua telapak tanganku, kujepit putingnya dengan jari2 ku sambil kuremas payudaranya, yang mengakibatkan Ibu Mertuaku menjerit nikmat.

AKU : “Iya Bu… nikmatin Bu, semprotin Cairan klimaks Ibu ke Penisku, biar aku bisa rasakan vagina ibu lebih nikmat lagi!!”.

Beberapa kalimat yang terlontar dari mulut Ibu Mertuaku. Bola matanya terpejam di balik kelopak matanya, tubuhnya seperti menjadi kaku, Vaginanya mengejang sangat hebat, mulutnya terbuka menganga meracau tidak karuan.

Beberapa detik kemudian Siska mendesah, mengerang hebat, tubuhnya bergetar, seperti anjing betina yang sedang melonglong disetubuhi pejantannya, dan aku langsung bisa merasakan hangatnya cairan Vagina Ibu Mertuaku yang sebenarnya. Cairan surgawi Ibu Mertuaku yang mengalir menelusuri batang penisku yang masih tertancap di Vaginanya.


Akhirnya tubuh Ibu Mertuaku merosot tumbang ke dadaku, tubuhnya masih sedikit bergetar agak gemetaran efek dari klimaks yang baru dialaminya tadi, Ibu Mertuaku mendesah dengan sedikit mengerang halus ke kupingku sebagai tanda bahwa dia telah mencapai puncak kenikmatan klimaks dari persetubuhan yang kami lakukan.

SISKA : “Ohh Sayang, ya ampun…Itu tadi benar2 Surga, Ibu Merasa seperti di Surga”. Desahan yang keluar dari mulut Ibu Mertuaku.


Aku berpikir, bahwa urusanku belum selesai, jika dia sudah aku belum. Memang kurasakan tubuh Ibu Merutaku sudah sangat lemas lunglai dan merosot diatas tubuhku, tetapi Penisku masih berdiri tegak dengan kerasnya di dalam Vaginanya.

Sudah sampai sejauh ini tindakan dari kami berdua dan aku juga harus mendapatkan kepuasan darinya, dan ini adalah penentuanku untuk segera mengisi penuh rahimnya dengan spermaku, sebelum dia tersadar dari kelemasannya.


Dengan mendekap erat kembali tubuhnya, dengan segala sisa kekuatanku kubalikan kembali posisiku seperti awal dengan posisi sekarang berada ku diatas Ibu Mertuaku. Hal ini ternyata tidak diperkirakan dan tidak seperti yang Ibu Mertuaku harapkan.

Dan seperti yang sudah terjadi dengan keadaannya di bawahku, Ibu Mertuaku mulai merasakan kembali serangangan dan hujaman secara penuh penisku kedalam Vaginanya.

SISKA : “Ya ampun Sayang, udah donk… jangan lagi…plisss!!”. Dia memohon kepadaku.


Aku sama sekali tidak mempedulikan perkataannya. Aku selipkan tanganku ke bawah masing2 pahanya dan secepat mungkin mengangkat pahanya keatas dan membuka lebar sampai dengkulnya hampir saja menyentuh payudaranya.


Sesegera mungkin ku tancapkan dalam2 penisku kedalam vagina Ibu Mertuaku sampai kurasakan kembali dinding rahimnya yang menyentuh kepala penisku, dan aku kembali merasakan nikmatnya kelaur masuk penisku di Vaginanya yang masih terasa agak basah tetapi juga agak kesat, dan disitulah letak kenikmatannya.

SISKA : “Tidaaaakk….sayang, jangannn,Plis..!!”. Ibu mertuaku sudah kehabisan tenaga.


Tanpa mendengarkan perkataannya, tanpa ampun kuhentakan penisku yang masih teteap keras ke dalam Vaginanya secara kasar dan kali ini temponya sangat cepat, kumasukan lagi..lagi..dan lagi…tanpa menghiraukannya.

SISKA : “No…no…jangan…lagi..sayang…Oohhhh yeaahhhh akhhh yesss..”. Siska kembali mengerang keenakan seiring dengan dirinya mendekati klimas untuk yang kedua kalinya.


Ku tekan kebawah sekuat tenaga, tubuhku menindih paha Ibu Mertuaku yang sudah terbuka lebar hingga hampir menyentuh payudara Siska, dan posisi ini adalah posisi yang paling sempurna untuk melepaskan spermaku ke dalam Rahim Ibu Mertuaku.

SISKA : “Ooohh..yesss…bajingan kamu Nang,…yes..yes…yes…selesaikanlah cepat…”.


Siska mencoba mengangkat tubuhku dengan sekuat tenaganya, karena daya dorong tubuhku yang terlalu kuat, dan efek dari klimaksnya yang kedua yang kembali menyiksanya di dalam kenikmatan, semua syaraf seperti bersetruman satu sama lain.

Tetapi tubuhku tetap memompa dirinya, mungkin Ibu Mertuaku berpikir aku menggunakan Penisku dengan sangat kasar kepadanya dan mungkin dia menyukainya, kulakukan Penisku untuk menghujam Vaginanya seperti mau menombak lantai.




Akhirnya aku memuncratkan Cairan surgawi lelakiku ke dalam Rahim Ibu Mertuaku, dimana tempat Istriku Nadya dikandung dan dilahirkan, dan Ibu Mertuaku akhirnya bisa mendengar raungan hebat yang keluar dari mulutku.

Siska mulai merasakan tubuhku mulai melemas, dan kupingnya bisa mendengar desahan kepuasan yang keluar dari mulutku dan aku sangat yakin nahwa Ibu Mertuaku dapat merasakan ledakan yang menyemprotkan benih kehidupan yaitu cairan putih kental yang membanjiri Rahimnya.


Ibu Mertua ku pun bisa merasakan tubuh menantunya seperti tumbang diatasnya dan mulai melemas, otot2 ku mulai relaks kembali, aku merosot merebah ketubuh Ibu Mertuaku, dan kejadian ini akhirnya berakhir.

Cerita Mesum Hangatnya Mertuaku Yang Binal Bagian 4


Ku cabut Penisnku dari Vagina Ibu Mertuaku, dan aku pindah berbaring di sebelahnya dan sedikit melakukan percakapan selepas permaianan sex terlarang ini. Dengan sedikit percumbuan mesra yang kadang masih kami lakukan sesekali.


Ciuman ringan sesekali kukecupkan di bibir Ibu Mertuaku, dan juga bergantian. Pada akhirnya kami berdua menyadari bahwa di malam yang basah dan dingin ini, dengan semua kejadian yang telah terjadi merubah hubungan aku dan Ibu Mertuaku, antara Mertua dan Menantu, entah menjadi apa, yang pasti kami tau sama tau dan mau sama mau. Di lain waktu kadang kami lakukan kembali, jika memang keadaan sedang mendukung.


Tamat -- Bagian 1
 

Related Posts

Cerita Mesum Dewasa Hangatnya Mertuaku Yang Binal Bagian 5
4/ 5
Oleh